Selasa, 03 Oktober 2017

STRATEGI PEMBELAJARAN PELATIHAN INDUSTRI



         Nolker & Schoenfeldt dalam Wena (2014:101) meyebutkan untuk mengajarkan praktik keterampilan dasar kejuruan perlu digunakan strategi tertentu agar siswa paham, baik secara kognitif dan sekaligus secara motorik  langkah-langkah dasar suatu keterampilan kerja kejuruan. Menurut Nolker & Schoenfeldt, salah satu strategi pembelajaran untuk mengajarkan keterampilan dasar kejuruan adalah strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry/ TWI) yang terdiri atas lima (5) tahap kegiatan pembelajaran, yaitu (1) tahap persiapan; (2) tahap peragaan; (3) tahap peniruan; (4) tahap praktik; dan (5) tahap evaluasi.

(1)   Tahap Persiapan. Secara garis besar kegiatan guru dalam tahap ini adalah mempersiapkan lembar kerja (job sheet), menjelaskan tujuan pembelajaran dan pelatihan, menjelaskan arti pentingnya, membangkitkan minat siswa, menilai dan menetapkan kemampuan awal siswa. Secara pokok kegiatan guru dalam tahap ini adalah merencanakan, menata, dan memformulasikan kondisi-kondisi pembelajaran dan pelatihan sehingga ada kaitan secara sistematis dengan strategi yang akan diterapkan.

(2)   Tahap Peragaan. Dalam tahap ini guru atau instruktur sudah mulai memasuki tahap implementasi. Dengan demikian, penggunaan strategi pembelajaran dan pelatihan yang tepat harus mulai dipertimbangkan. Variabel strategi pembelajaran dan pelatihan yang perlu mendapat penekanan adalah strategi penyampaian. Dalam tahap peragaan ini strategi penyampaian yang digunakan harus disesuaikan dengan media pembelajaran dan pelatihan praktik yang tersedia. Setelah itu, hendaknya siswa diberi waktu untuk memberi umpan balik terhadap apa yang telah dilihatnya melalui media pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah guru memperagakan secara nyata pekerjaan yang harus dipelajari, menjelaskan cara kerja yang baik dalam hubungan dengan keseluruhan proses, sambil mengambil posisi yang sedemikian rupa sehingga para siswa dapat mengikuti proses kerja dari sudut pandang yang sama seperti guru.


(3)   Tahap Peniruan. Setelah tahap peragaan dilaksanakan dengan seksama, baru dilanjutkan dengan tahap peniruan. Dalam tahap peniruan siswa melakukan kegiatan kerja menirukan  aktivitas kerja yang telah diperagakan oleh guru. Kiranya hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah variabel strategi yang berkaitan dengan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran serta pelatihan praktik. Dalam melakukan kegiatan peniruan, siswa harus ditata dan diorganisasikan kegiatan belajar praktiknya sehingga siswa betul-betul mampu memahami dan melakukan kegiatan kerja sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran dan pelatihan praktik. Dalam tahap ini guru harus betul-betul memerhatikan tahap-tahap kerja yang dilakukan siswa. Guru pun harus selalu memonitor proses kerja siswa. Apabila ada hal-hal yang kurang  sesuai, guru harus menyuruh siswa melakukan pengulangan kerja dan membantu siswa sampai dapat melakukan tugas kerja secara benar.

(4)   Tahap Praktik. Setelah siswa mampu menirukan cara kerja dengan baik, langkah berikutnya adalah pelaksanaan kegiatan praktik. Pada tahap ini siswa mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai keterampilan kerja yang dipelajari betul-betul dikuasai sepenuhnya. Hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan guru dalam tahap ini adalah pengaturan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran dan pelatihan praktik, sehingga siswa betul-betul mampu melakukan kegiatan belajar praktik secara optimal. Agar siswa mampu melakukan kegiatan belajar praktik secara optimal, di samping dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran dan pelatihan praktik juga sangat dipengaruhi oleh penerapan atau strategi pembelajaran dan pelatihan praktik yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

(5)   Tahap Evaluasi. Dalam strategi pembelajaran dan pelatihan praktik model TWI, kegiatan evaluasi dilakukan pada tahap praktik. Untuk mengevaluasi pembelajaran dan pelatihan praktik digunakan alat tes, yaitu tes perbuatan. Penilaian dilakukan dengan cara rating (memberi skor 1,2,3,4, dan seterusnya) terhadap keterampilan yang diilai menurut observasi penilai. Tahap evaluasi merupakan tahap akhir yang penting bagi setiap proses pembelajaran dan pelatihan, terutama dalam pembelajaran dan pelatihan praktik kejuruan. Dengan dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan pelatihan praktik, siswa akan mengetahui kemampuannya secara jelas sehingga siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajarannya dan pelatihannya. Demikian pula kegiatan evaluasi amat penting bagi seorang guru, karena dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat diketahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Disamping itu, dengan evaluasi seseorang akan dapat memahami kelemahan-kelemahan strategi pembelajaran dan pelatihan yang telah dilakukan sehingga evaluasi sekaligus berfungsi sebagai salah satu teknik untuk memperbaiki program pembelajaran dan pelatihan.



Secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut.


No


Tahap Pembelajaran


Kegiatan Guru


Kegiatan Siswa


1


Persiapan


Mempersiapkan
sumber belajar yang dibutuhkan

Membangkitkan
minat siswa


Mempersiapkan
keperluan praktik


Mempersiapkan
lembar kerja (job sheet)


Mempersiapkan
keperluan praktik


Membagikan
lembar kerja pada siswa


Mencermati
dan membaca lembar kerja


Menjelaskan
tujuan pembelajaran dan pelatihan


Memahami
tujuan pembelajaran


Menjelaskan
tentang setiap aspek yang ada dalam lembar kerja (langkah kerja, alat yang
digunakan, keselamatan kerja, dan sebagainya).


Mendengarkan
penjelasan guru


Mendiskusikan
tugas kerja yang ada pada lembar kerja dengan siswa


Mendiskusikan/
bertanya pada guru tentang tugas kerja yang ada pada lembar kerja.


2


Peragaan


Memperagakan
cara pemilihan bahan


Memerhatikan
dan mendengarkan


Memperagakan
cara penggunaan alat


Memerhatikan
dan mendengarkan


Memperagakan
langkah-langkah kerja


Memerhatikan
dan mendengarkan


Memberi
kesempatan tanya jawab dengan siswa


Menanyakan
hal-hal yang belum jelas


3


Peniruan


Membimbing
melakukan peniruan


Melakukan
peniruan proses kerja


Mengevaluasi
hasil kerja siswa


Memerhatikan
kekurangan-kekurangan yang masih ada


Memberi
balikan pada hasil kerja siswa


Mencermati
dan memerhatikan balikan dari guru


4


Praktik


Membimbing
kegiatan praktik siswa baik kelompok maupun individual


Melakukan
praktik sesuai dengan tugas yang ada dalam lembar kerja


Mengevaluasi
hasil kerja siswa


Memerhatikan
kekurangan-kekurangan yang masih ada


Memberi
balikan pada hasil kerja siswa


Mencermati
dan memerhatikan balikan dari guru


5


Evaluasi


Melakukan
evaluasi menyeluruh terhadap proses dan hasil-hasil kerja siswa


Memerhatikan
kekurangan-kekurangan yang masih ada


Memberi
balikan terhadap hasil kerja siswa.


Mencermati
dan memerhatikan balikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel