Strategi pembelajaran
mastery learning (belajar tuntas)
merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran mastery learning
merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh John B. Caroll dan Benjamin
Bloom pada tahun 1971. Belajar tuntas menyajikan suatu cara yang menarik dan
ringkas untuk meningkatkan unjuk kerja peserta didik (dalam hal ini peserta
didik sebagai peserta pembelajaran) ke tingkat pencapaian suatu pokok bahasan
yang lebih memuaskan (Joice and Weil dalam Wena,2014:184). Model pembelajaran
ini terdiri atas lima tahap, yaitu: (1) orientation
(orientasi); (2) presentation (penyajian);
(3) structured practice (latihan
terstruktur); (4) practice guided (latihan
terbimbing); dan (5) independent practice
(latihan mandiri). Kelima tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a.
Orientation (orientasi)
Pada tahap
orientasi ini dilakukan penetapan suatu kerangka isi pembelajaran. Selama tahap
ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, tugas yang akan dikerjakan dan mengembangkan
tanggung jawab siswa. langkah-langkah penting yang harus dilakukan dalam tahap
ini, yaitu: (1) guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan syarat-syarat
kelulusan; (2) menjelaskan materi pembelajaran serta kaitannya dengan pembelajaran
pembelajaran yang pernah ada serta pengalaman sehari-hari peserta pembelajaran
dalam melaksanakan tugasnya; dan (3) Guru mendiskusikan isi pembelajaran dan
tanggung jawab peserta pembelajaran yang diharapkan selama proses pembelajaran.
b.
Presentation (Penyajian)
Dalam tahap ini Guru
menjelaskan konsep-konsep atau keterampilan disertai dengan contoh-contoh. Guru
mengajak peserta berdiskusi karakteristik konsep, aturan atau defenisi serta
contoh konsep, menyajikan kepada peserta untuk mengidentifikasi langkah-langkah
kerja keterampilan dan memberikan contoh untuk tiap langkah keterampilan yang
dilatihkan. Penggunaan media pembelajaran, sangat dibutuhkan dalam mengajarkan
konsep dan kerampilan. Dalam tahap ini juga perlu diadakan evaluasi seberapa
jauh peserta pembelajaran telah paham dengan konsep atau keterampilan baru yang
baru dilatihkan. Dengan demikian peserta pembelajaran tidak akan mengalami
kesulitan pada tahap latihan berikutnya.
c.
Structured
Practice (latihan
terstruktur)
Dalam tahap ini Guru
memberi peserta pembelajaran contoh
praktik penyelesaian masalah, berupa langkah-langkah penting secara bertahap
dalam penyelesaian suatu masalah/tugas. Langkah penting dalam mengajarkan
latihan penyelesaian tugas adalah dengan menggunakan berbagai macam media
(misalnya LCD proyektor) sehingga semua peserta pembelajaran bisa memahami
setiap langkah kerja dengan baik. Dalam tahap ini peserta pembelajaran perlu
diberi beberapa pertanyaan, kemudian Guru memberi balikan atas jawaban peserta pembelajaran.
d.
Guided Practice (latihan
terbimbing)
Pada tahap ini Guru
memberi kesempatan pada peserta untuk latihan menyelesaikan suatu tugas, tetapi
masih di bawah bimbingan. Dalam tahap ini Guru memberikan tugas yang harus
dikerjakan peserta, namun tetap diberi bimbingan dalam menyelesaikannya. Melalui
kegiatan latihan terbimbing ini memungkinkan Guru untuk menilai kemampuan
peserta dalam menyelesaikan sejumlah tugas dan melihat kesalahan-kesalahan yang
dilakukan peserta. Peran Guru dalam tahap ini adalah memantau kegiatan peserta
dan memberikan umpan balik yang bersifat korektif jika diperlukan.
e.
Independent
Practive (latihan
mandiri)
Tahap latihan
mandiri merupakan inti dari strategi ini. Latihan mandiri dilakukan apabila
peserta telah mencapai skor unjuk kerja antara 85%-90% dalam tahap latihan
terbimbing. Tujuan latihan mandiri adalah menguatkan atau memperkokoh bahan
ajar yang baru dipelajari, memastikan peningkatan daya ingat/retensi, serta
untuk meningkatkan kelancaran peserta dalam menyelesaikan tugas. Kegiatan
praktik dalam tahap ini tanpa bimbingan dan umpan balik dari guru. Kegiatan ini
dapat dikerjakan di kelas atau berupa pekerjaan rumah. Peran guru dalam tahap
ini adalah menilai hasil kerja peserta setelah selesai mengerjakan tugas secara
tuntas. Jika perlu atau masih ada kesalahan, Guru perlu memberi umpan balik. Secara
operasional kegiatan Guru dan peserta pembelajaran selama proses pembelajaran
dapat dijabarkan dalam tabel berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar